Harap Tunggu
Pelaihari,
Peringatan hari jadi Otonomi Daerah (Otda) yang ke XXV, tahun ini dilakukan secara virtual. Prosesi virtual dilakukan diaula Barakat lantai 2 Setda Tanah Laut Senin, (26/4) kemarin bersama Bupati Tala H.Sukamta, Ketua DPRD Tala Muslimin, serta Forkopimda Tanah Laut, serta beberapa kepala SKPD dan kepala bagian.
Dengan khidmat, mendengarkan arahan dari Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin serta Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian. Banyak arahan yang disampaikan oleh Wapres maupun Mendagri RI tersebut.
Ketua DPRD Tala Muslimin dalam komentarnya mengatakan, secara umum Otonomi Daerah merupakan kewenangan untuk mengatur sendiri kepentingan masyarakat atau kepentingan untuk membuat aturan guna mengurus daerahnya sendiri.
Menurutnya, berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) nomor 11 tahun 1996 dan ditanda tangani pada tanggal 7 Februari, maka ditetapkan setiap tanggal tanggal 25 April sebagai hari otonomi daerah. Akan tetapi karena tanggal 25 April berbarengan dengan hari libur, maka peringatannya dimundurkan 1 hari.
Dari kacamata DPRD Pemerintah Daerah harus bisa langsung dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat, dan otonomi harus terus diberikan ruang kepada daerah agar bisa terus berinovasi.
Dalam virtual, Mendagri Muhammad Tito Karnavian menekankan kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk berinovasi, sehingga tidak selalu berharap transfer dana Pusat.
Atas penekanan Mendagri tersebut, Muslimin mengungkapkan, peningkatan itu dapat dilakukan dengan mengelola dan menggali SDA didaerah masing-masing. Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga dibutuhkan keahlian terutama dibidang ke wirausahaan untuk meningkatkan PAD. Kepala Daerah harus berinovasi, berkreasi agar lebih mampu dan mandiri, karena itulah harapan dan tujuan Otda sejak dicetuskan, ujarnya.
Lantas bagaimana pemahaman Otda itu sendiri dimasyarakat ?
Menurutnya, dengan usia 25 tahun sudah barang tentu stake holder dan seluruh masyarakat sudah paham dan merasakan apa itu otonomi daerah, terutama yang menyangkut pelayanan langsung, dan menjadi harapan terus ditingkatkan, paparnya.
Sementara itu bupati Tala H.Sukamta mengutarakan, Otda lahir untuk daerah dengan tujuan agar mampu membiayai daerah sendiri, sehingga tidak selalu berharap tranfer dana pusat, itu makanya daerah dipacu untuk menimgkatkan pendapatan daerah, baik melalui jalur BUMD.
“Inilah disinteralisasi daerah yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, sehingga inovasi, deskresi, dan dispresi perlu diciptakan oleh daerah. Salah satu inovasi itu, bagaimana kepala Daerah menarik investor untuk turut serta membangun daerahnya, agar terjadi peningkatan ekonomi bagi daerah itu sendiri tak terkecuali masyarakat,”tutup Sukamta.
Pelaksanaan diperingatan hari jadi Otda ke 25 tahun 2021 mengusung tema Bangun Semangat Kerja, Tingkatkan Gotong Royong Dimasa Pandemi Covid 19, Untuk Masyarakat Sehat, Ekonomi Didaerah Bangkit dan Indonesia Maju.
Dalam virtual itu juga dipertontonkan sekilas tentang sejarah awal dibentuknya Otda. Sampai akhir tahun 2009 jumlah daerah otonom di Indonesia mencapai 524 daerah yang terdiri dari 33 provinsi, 398 kabupaten dan 93 kota, 5 kota administrative serta 1 kabupaten administrative.
Peringatan hari Otda itu juga diikuti Forkopimda tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia secara Virtual. (BAS)